Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Terima Kasih,Ibu

Gambar
THANK YOU,MOM "Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu Derita siang dan malam yang menim;pamu tak sedetikpun menghentikan langkahmu Untuk bisa memberi harapan baru bagiku" Barisan kata-kata diatas hanyalah segelintir dari sekian banyak puisi dengan tema Ibu. Ibu adalah sesosok pahlawan bagiku. Tidak hanya itu ibu juga ibarat seorang malaikat tak bersayap yang selalu ada menemaniku dan tak pernah letih mendengarkan amarahku. Sembilan bulan lamanya ibu mengandung dan semibilan bulan lamanya ibu menahan sakit karenaku. Ibarat sehelai benang yang menjadi pemisah antara hidup atau mati saat ibu melahirkanku. Peluh dan air mata menjadi sahabat sejatinya. Ibu mungkin anakmu kini hanyalah menjadi benalu hidupmu. Sekarang aku hanya menjadi beban di dalam hidupmu. Beribu-ribu ucapan syukur dan terimakasih aku rasa tidaklah cukup untuk menggantikan berapa banyak peluh dan air mata yang telah kau keluarkan. Tidakkah kamu sadar selama kamu sedang asyik bersama teman-te

RINDU

Sebuah Rindu Dinginnya malam kembali selimutiku dalam kegalauan. Merdunya suara percikan hujan seolah-olah menuntunku ke dalam mimpi. Jantung yang berdetak memacu aliran darah di dalam nadi seolah-olah berhenti. Mata yang merindukan terangnya cahaya perlahan-lahan mulai menutup, Sembari di ikuti aliran air mata yang tak tahu kapan aku harus mengusapnya. Kepergianmu membuatku tak tahu arah kemana aku harus pergi. Kekosongan ini membuatku tak tahu dimana aku harus berdiri. Kutetap mengejarmu meski itu hanyalah bayangan ilusi. Mungkinkah kumasih bisa mengenalmu meski waktu berjalan secepat itu? Masihkah ada tawa antara aku dan kamu yang kita sebut itu bahagia? Jika sang waktu akan terus berlari dengan cepat,ingin kukatakan pada masa depan: Aku bahagia bisa mengenalmu,meski kamu telah menjadi sebuah kenangan. Kepergianmu membuatku mengerti tentang idahnya sebuah perkenalan, Dan aku akan terus berusaha menerima kenyataa