Random Sadness

Now,i know how to live in the hurtness. Now,i know how to life with sacrifices.


Suatu hari aku terbangun dari tidurkua. Aku meratapi cermin yang ada di meja blajarku. Aku bertanya kepada diriku sendiri,"Sedang apa aku disini? Mengapa aku bisa seperti ini? Mengapa hidupku semacam ini?" Aku hanya manusia biasa yang bisa merasakan bahagia ataupun kecewa. Aku ingin menjadi bagian penting dari hidup orang yang aku cinta. entah itu orang tua,teman,ataupun sahabat.

Saat aku ada di dalam kehidupan mereka,aku tau aku hanya menjadi beban di dalamnya. Ibarat batu yang slalu ditempa demgan palu. Meski hatiku kuat tapi perlahan-lahan akan retak dan rapuh.
Aku ingin bisa membuat mereka bahagia dan tertawa. Aku tidak peduli dengan harga diriku asal mereka bisa bahagia. Namun,setelah semua ini yg aku lakukan aku hanya terdiam sambil menahan luka. 
Seperti inikah aku sebenarnya? Inikah yang hanya bisa aku lakukan untuk mereka yang aku sayang. 
Aku hanya bisa menjadi beban dan benalu yang slalu menganggu hidup mereka.
Tidak banyak dari mereka yang perlahan-lahan menjauhiku,pergi entah kemana seolah-olah mereka menemukan bahagianya sendiri. Jika akhirnya mereka harus bahagia,aku pun tak mengapa. Karena pada akhirnya kita pasti akan bahagia melihat orang yang kita cinta ikut bahagia.

Aku tetap bersembunyi di dalam phobiaku. Membiarkan bayangan ini tetap menghantuiku. Sekalinya ingin aku keluar di dalam kenyataan ini dan berkata,"Hai kawan. Aku disini. Masihkah kalian membutuhkanku?" Namun semua itu pudar ketika aku telah melihat kenyataan mereka bisa berbahagia dengan oramg lain.
Dari kenyataan ini aku menyadari bahwa kebahagiaan memang hak untuk semua orang,terkecuali aku. Dan di dalamnya aku belajar untuk tetap bersyukur pada hal yang tidak aku inginkan..
Aku belajar untuk menerima kenyataan. Aku belajar untuk merelakan..merelakan semua angan yang tidak berjalan sesuai dengan kenyataan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur atas kegagalan??

ALLAH MAHA PENCEMBURU

Dongeng Sebelum Tidur