The Script

My Girlfriend,My Partner,My idol


Kalau bahagia bisa kita rasakan bersama,kenapa kita harus hidup masing-masing untuk merasakan kebahagiaan itu sendiri?” - Grace

Ah sudah lama aku tidak kembali ke kota asalku. Tidak jauh beda suasananya dengan suasana Ibukota,namun aku lebih menikmatinya di sini. Perkenalkan namaku Fery. Fery Irawan. Kerasnya kehidupan ibukota membuatku lebih berani dalam mengambil resiko hidup. Tidak peduli akan apa yang kuhadapi karena aku punya partner,pacar,sekaligus idola yang selalu menjadi inspirasiku.
“Hei,Fery!” terdengar suara dari jauh memanggilku.
“Hei. Ich vermisse dich,Grace!” jawabku sambil memeluk erat dirinya.
Dia Grace. Grace Angelita yang aku ceritakan ini,dia adalah partner,pacar,sekaligus idolaku. Dia yang bisa membuatku masih bisa berdiri seperti ini. Ketika dalam hidup kita merasa sendiri, percayalah ada satu orang yang masih peduli tentang mu.

--FLASH BACK--

Surabaya ,7  Januari 2011.

Aku benci suasana Rumah sakit. Sejak saat ini,aku tidak akan pernah mengunjungi rumah sakit sekalipun. Aku melihat kedua orangtuaku sudah terbaring kaku di dalam ruangan yang bersuhu dingin. Kupenuhi ruangan itu dengan isakan tangisku. Aku berteriak sekencang-kencangnya menyadari kenyataan yang mencengkeramku seperti ini. Kedua orangtuaku tewas karena kecelakaan pesawat terbang. Yang jadi penyesalaanku saat ini karena aku masih belum bisa membahagiakan kedua orangtuaku.
Seiring berjalannya waktu aku semakin tumbuh dewasa. Mau tidak mau aku harus hidup sendiri dan memang seperti inilah kenyataan. Aku bekerja di salah satu bank swasta di Surabaya. Aku menikmati pekerjaanku karena rekan-rekan kerjaku dengan senang hati membantuku.

“Fer,udah selesai belum? Kalo belum ada yang bisa aku handle ga,nih?” suara dari bilik sebelah.


“Bentar lagi kelar kok,Den. Tenang aja.” Sahutku

Itu Deny rekan kerjaku yang sekaligus teman sewaktu aku SMP dulu. Dia memang anak yang ulet serta cerdas,gak salah kalau dia sering mendapat gelar “employee of the month”  tiap bulannya. Memang semua yang berkesan bagus di dalam kenyataan ini pantas mendapatkan apresiasi,termasuk pekerjaan ini salah satunya.

“Fer!” terdengar suara lantang memanggilku di dalam lobby.

“Ya?” aku menyahtu dan menoleh ke arah datangnya suara

“Besok tolong jemput gue ya? Mobil gue mau bermalam di bengkel nih.” Pinta Gio

Gio juga salah seorang rekan kerjaku. Dia sudah menjadi teman baikku semenjak awal masuk perkuliahan hingga kami bekerja sekarang ini. Memang sifanya terkadang nyebelin tapi itulah yang namanya sahabat. Tidak peduli seberapa nyebelinnya mereka,selama mereka selalu ada di samping kita saat kita membutuhkan itu lebih bermakna. Aku mengangguk tanda mengiyakan permintaanya.
Kupacu kencang mobilku menuju salah satu sudut kota Surabaya. Aku berhenti di depan rumah makan yang telah aku pesan untuk memperingati hari jadiku dengan Grace. Tidak perlu menunggu terlalu lama orang yang aku tunggu-tunggupun tiba.

“Surprise. Happy 7thmonthversary sayang!” teriakku sambil tersenyum.

“Ih,Fer. Harusnya kita ngerayain biasa-biasa aja bisa kali. Gak harus di rumah makan segede ini” jawabnya malu

Sama seperti yang tadi aku bilang,sesuatu yang bermakna baik di dunia ini pantas mendapat apresiasi. 
Benar! Grace bermakna baik di dalam hidupku. Saat ini hanya orang yang peing dekat denganku. Kami sudah berteman lama semenjak kuliah. Dia yang selama ini ada disampingku,menghiburku semenjak kedua orang tuaku meninggal. Dia adalah PARTNERku.

“Everything I do,I do it for you,sayang! Thank you selama 7 bulan ini kamu udah mau nemenin aku.” Jawabku sambil memeluk erat tubuhnya.
Tidak ada hal paling indah di dunia ini selagi kita bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Meski kita kurang dalam hal materi,kita masih bisa berbagi kasih dengan orang lain. Itulah hal yang paling berharga di dunia ini.

Seiring berjalannya waktu,kami bahagia bersama,menjalani hidup bersama serta mengalami proses pendewasaaan diri bersama. Aku turut senang ketika Grace bisa mendapat apa yang dia inginkan. Sudah sejak lama dia menginginkan menjadi model sekaligus artis. Dan sekarang impian itu terwujud. Aku bangga sekaligus bingung harus bagaimana menjalani Long Distance Relationship dengan Grace.
Aku mengambil BlackBerryku yang bergetar di balik saku celanku. Aku baca ternyata ada BBM masuk.

“Aku ada jadwal shooting,Fer. Jadi  aku belum sempat hubungin kamu. Sorry!”

“Iya,Goodluck ya kamu. Nanti kalau udah kelar shootingnya kabarin aku ya.” balasku

Ada rasa kekhawatiran dan keraguan di balik balasan singkatku tadi. Aku khawatir karena aku tidak bisa mengawasinya secara dekat. Setidaknya aku sedikit tenang karena aku selalu menyebut namanya di dalam doaku.

6 bulan berlalu dan 6 bulan aku hanya mengucapkan “happy anniversary” melalui chat saja. Kami juga sering melakukan Skype supaya kita bisa saling tahu satu sama lain tentang keadaan kita. Aku masih belum sempat menemuinya,karena aku juga disibukkan dengan urusan kantor. Dan aku memutuskan minggu depan untuk mengambil cuti 4 hari. Aku akan berangkat ke Jakarta dan segera menemui Grace. Aku sengaja merahasiakan rencanaku ini. It’s just SURPRISE!!

Sudah menjadi resiko menjadi pacar seorang entertainer. Ditambah lagi hubungan kami yang dipisahkan oleh jarak. Tapi yang tak bisa aku pungkiri,aku cukup bangga dengan Grace. Selain pacar,dia sudah aku anggap sebagai partner dan idolaku.

2 Hari sudah aku berada di Jakarta dan 2 hari sudah aku menemui Grace secara langsung. Senyum indahnya yang selalu menjadi motivasi bagiku. Kini saatnya aku kembali ke kota Surabaya dan memulai aktivitasku kembali. Berat rasanya aku meninggalkan Grace sendiri lagi di sini. Tapi aku sadar,dia telah memilih jalannya sendiri. Dia telah mendapat apa yang dia impikan sejak kecil.

“Fer. Kamu gak boleh pergi!” suara keras menghentikan langkahku.

“Aku gak pergi. Aku cuma balik ke Surabaya.” Jawabku dengan tenang.

“Enggak! Aku seneng kamu ke sini. Aku tau kamu masih ada kerjaan di sana. Tapi apa kamu tau,aku tiap hari ngeliatin Hpku terus,aku ngeliatin chat-chat kita terus. Aku pengen berhenti jadi artis! Aku mau mundur.” jawabnya sambil meneteskan air mata

“Grace Angelita,dengerin aku. Jadi artis kan udah impianmu dari kecil. Kamu harusnya bangga sama itu. Aku kan gak pergi. Aku Cuma balik. Bulan depan aku kan bisa dapet cuti lagi. Aku pasti bakal balik ke Jakarta buat nemenin kamu. I promise!” aku berusaha menenangkannya.

“Enggak. Kamu balik,aku juga harus balik.”

“Aku tau kamu udah seneng di sini. Aku tau kamu udah bahagia sapa apa yang kamu jalanin selama ini. Jadi kenapa kamu takut?” tanyaku

“Kalau bahagia bisa kita rasakan bersama,kenapa kita harus hidup masing-masing untuk merasakan kebahagiaan itu sendiri?” jawab Grace

Aku hanya bisa terdiam mendengar jawaban Grace. Aku merasa bersalah jika aku memupuskan harapan Grace itu. Dengan besar hati aku mengalah kepadanya.

“Well,kalau itu maumu. Aku ngalah. Aku gak akan balik ke Surabaya lagi. Aku pindah Jakarta. Aku resign dari kerjaanku. Biar nanti aku suruh supirku buat kirim barang-barangku ke sini ya. Tapi aku punya satu syarat sama kamu.”

“Apa Fer?” Grace bertanya kepadaku sambil tersenyum

“Kamu ga boleh berhenti jadi entertainer ya. Passionmu udah jadi artis sih. Kasian nanti fans-fansmu bakal kecewa.” Jawabku sambil bercanda

“Arraseo! Yes Bos!”

Sekali lagi aku senang bisa melihat wajahnya yang tersenyum bahagia. Aku bangga punya pacar,sekaligus partner seperti Grace. Oh tidak,tidak hanya pacar dan partner,Grace itu pacar,partner sekaligus idola bagiku.



3 tahun berlalu. Aku rindu suasana kota kelahiranku. Di sini,di Jakarta aku disibukkan oleh profesi baruku. Kini aku menjadi seorang pengacara. Sebelum aku bekerja di salah satu bank swasta,aku sempat mengambil sekolah Hukum di Singapura. Sekarang aku telah menemukan passionku. Kesuksesan tidak hanya semata-mata ditentukan oleh nilai akademik tapi juga perlu disertai mimpi yang besar serta passion yang tinggi. Bagaimana dengan Grace? Sekali lagi,bukan Grace namanya kalau dia tidak bisa membuatku bangga. Dia sudah Go Internasional. Tidak hanya aku saja yang bangga tapi juga kedua orangtuanya. Aku sudah tau dan yakin jika akting merupakan passion dari Grace. Sesekali dia tidak pernah malu untuk meminta pendapat dariku. Memang seperti itulah tugas seorang partner yang harus selalu melengkapi.
Grace Angelita,my girlfriend,my partner,my idol!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur atas kegagalan??

Dongeng Sebelum Tidur

ALLAH MAHA PENCEMBURU