RINDU

Sebuah Rindu


Dinginnya malam kembali selimutiku dalam kegalauan.
Merdunya suara percikan hujan seolah-olah menuntunku ke dalam mimpi.
Jantung yang berdetak memacu aliran darah di dalam nadi seolah-olah berhenti.
Mata yang merindukan terangnya cahaya perlahan-lahan mulai menutup,
Sembari di ikuti aliran air mata yang tak tahu kapan aku harus mengusapnya.

Kepergianmu membuatku tak tahu arah kemana aku harus pergi.
Kekosongan ini membuatku tak tahu dimana aku harus berdiri.
Kutetap mengejarmu meski itu hanyalah bayangan ilusi.

Mungkinkah kumasih bisa mengenalmu meski waktu berjalan secepat itu?
Masihkah ada tawa antara aku dan kamu yang kita sebut itu bahagia?
Jika sang waktu akan terus berlari dengan cepat,ingin kukatakan pada masa depan:
Aku bahagia bisa mengenalmu,meski kamu telah menjadi sebuah kenangan.

Kepergianmu membuatku mengerti tentang idahnya sebuah perkenalan,
Dan aku akan terus berusaha menerima kenyataan setelahku mengenal kata perpisahan.
Di dalam doaku,selalu kutitipkan namamu pada Sang Empunya Nirwana,
Berharap kamu selalu merasakan sesuatu yang kamu sebut itu bahagia.


Dan biarkan waktu untuk terus berputar,
mengikuti setiap masa yang tak akan pernah kembali.
Dan biarkan rasa ini tetap ada,
menyimpan sebuah rindu yang yang selalu melekat di dalam hati.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur atas kegagalan??

ALLAH MAHA PENCEMBURU

Dongeng Sebelum Tidur